3:53 AM
0
Jagung


Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik
buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes
perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai
rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada
tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga
anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang
wartawan.

"Tak tahukah anda?," jawab petani itu.

"Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan
menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga
saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini
tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung
yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus
menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup
dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula.

Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang
disentuhnya.