Penjelasan Ilmiah Tentang Hilang Nya Tanggal 3 - 13 September 1752
Di bulan September 1752 sistem penanggalan Julian digantikan dengan
sistem penanggalan Gregorian di Inggris dan daerah jajahannya di
Amerika. Sistem penanggalan Julian lebih lambat 11 hari dari sistem
penanggalan Gregorian. Jadi tanggal 14 September adalah tanggal sesudah 2
September pada saat hari penggantian. Hasilnya dari tanggal 3 September
sampai 13 Spetember benar-benar tidak terjadi apa-apa atau kosong.
Penggantian sistem penanggalan juga berakibat pada perayaan ulang tahun
George Washington. Dia lahir pada tanggal 11 Februari 1731, tapi
perayaannya dilaksanakan pada tanggal 22 Februari karena ada pengurangan
11 hari pada saat penggantian sistem penanggalan. Pada saat yang
bersamaan, perayaan Tahun Baru diganti dari tanggal 25 Maret ke tanggal 1
Januari, jadi sesuai dengan sistem penanggalan yang baru, Washington
dilahirkan pada tahun 1732.
Sistem penanggalan Romawi yang
pertama memiliki 10 bulan dan 304 hari dalam satu tahun dimulai dengan
bulan Maret. Januari dan Februari ditambahkan belakangan. Di tahun 46
sebelum Masehi, Julius Caesar membuat “Tahun Membingungkan†dengan
menambahkan 80 hari dalam satu tahun dan menjadikannya 445 hari untuk
menyesuaikan penanggalan dengan musim yang sedang berlangsung.
Tahun matahari – yang terdiri dari 365 hari dan 6 jam – digunakan
sebagai dasar perhitungan sistem penanggalan. Untuk menjaga sisa waktu 6
jam, setiap empat tahun sekali jumlah hari dalam satu tahun menjadi 366
hari. Karena itulah Caesar mengeluarkan keputusan bahwa hari pertama di
bulan Januari sebagai awal tahun.
Di tahun 325 sesudah masehi
Constantine yang Agung, penguasa Roma pertama yang memeluk agama
Nasrani, memperkenalkan hari Minggu sebagai hari yang suci untuk setiap 7
hari. Dia juga memperkenalkan Paskah (yang harinya berpindah-pindah
setiap tahun) dan Hari Natal (yang harinya tetap setiap tahun).
Pada tahun 1545 Dewan dari Trent diberi kuasa oleh Paus Paulus III
untuk merevisi sistem penanggalan sekali lagi. Dengan masukan dari
seorang astronom Pastor Father Christopher Clavius dan fisikawan
Aloysius Lilius, Paus Gregorius XIII memerintahkan bahwa Kamis, 4
Oktober 1582 adalah hari terakhir dari sistem penanggalan Julian. Hari
berikutnya adalah Jumat, 15 Oktober.
Tahun Kabisat
Untuk ketelitian jangka panjang, setiap 4 tahun dibuat melompat satu
tahun kecuali jika tahun itu adalah tahun pergantian abad seperti 1700
atau 1800. Tahun pergantian abad dapat dilompati jika tahun tersebut
dapat dibagi dengan empat ratus (misalnya 1600). Aturan ini menyisihkan
tiga tahun lompatan setiap empat abad, membuat sistem penanggalan
menjadi cukup akurat untuk tujuan umum.
Kaum Protestan tidak
menghiraukan sistem penanggalan baru yang diperintahkan oleh Paus. Itu
berlangsung sampai tahun 1698 saat Jerman dan Belanda mengganti sistem
penanggalan mereka dengan penanggalan Gregorian. Seperti yang telah
disebutkan, Inggris mengadakan pergantian pada tahun 1752. Rusia
mengadopsi sistem penanggalan baru di tahun 1918 dan Cina di tahun 1949.
Tanpa menghiraukan tahun lompatan, tahun Gregorian sekitar 26 detik
lebih panjang dibandingkan periode orbit bumi. Jadi millenium ketiga
dimulai pada jam 09.01 malam tanggal 31 Desember 1999. Tetapi sebelum
anda lega, ingat bahwa penanggalan Gregorian dimulai dengan tahun 1 dan
bukan tahun 0. Dengan menambahkan 2000 tahun berarti bahwa milenium ke
tiga dimulai pada jam 21 lebih 34 detik pada tanggal 31 Desember 2000.
Bagaimanapun, karena Dionysis Exeguus – seorang rahib abad ke 6 yang
mengganti sistem penanggalan berdasarkan kelahiran Yesus Kristus –
salah melakukan perhitungan atas ditemukannya Roma sekitar 4 tahun (dan
mengabaikan tahun 0), jadi MILENIUM KE TIGA yang sebenarnya dimulai pada
tanggal 31 December 1995.
Sistem 24 jam sehari diperkenalkan pada abad ke 4 sebelum masehi oleh bangsa Sumero-Babylon.
Di tahun 1905 Einstein membuktikan dalam teori relativitasnya bahwa
kecepatan waktu tergantung dari pergerakan suatu benda, jadi semakin
cepat suatu benda bergerak maka waktu yang berjalan akan semakin lambat.
Di tahun 1972, pengukuran waktu berdasarkan sistem Atom (Atomic time)
menjadi standar resmi dunia untuk pengukuran waktu sesuai kesepakatan
Co-ordinated Universal Time (UTC)
Di bulan September 1752 sistem penanggalan Julian digantikan dengan sistem penanggalan Gregorian di Inggris dan daerah jajahannya di Amerika. Sistem penanggalan Julian lebih lambat 11 hari dari sistem penanggalan Gregorian. Jadi tanggal 14 September adalah tanggal sesudah 2 September pada saat hari penggantian. Hasilnya dari tanggal 3 September sampai 13 Spetember benar-benar tidak terjadi apa-apa atau kosong.
Penggantian sistem penanggalan juga berakibat pada perayaan ulang tahun George Washington. Dia lahir pada tanggal 11 Februari 1731, tapi perayaannya dilaksanakan pada tanggal 22 Februari karena ada pengurangan 11 hari pada saat penggantian sistem penanggalan. Pada saat yang bersamaan, perayaan Tahun Baru diganti dari tanggal 25 Maret ke tanggal 1 Januari, jadi sesuai dengan sistem penanggalan yang baru, Washington dilahirkan pada tahun 1732.
Sistem penanggalan Romawi yang pertama memiliki 10 bulan dan 304 hari dalam satu tahun dimulai dengan bulan Maret. Januari dan Februari ditambahkan belakangan. Di tahun 46 sebelum Masehi, Julius Caesar membuat “Tahun Membingungkan†dengan menambahkan 80 hari dalam satu tahun dan menjadikannya 445 hari untuk menyesuaikan penanggalan dengan musim yang sedang berlangsung.
Tahun matahari – yang terdiri dari 365 hari dan 6 jam – digunakan sebagai dasar perhitungan sistem penanggalan. Untuk menjaga sisa waktu 6 jam, setiap empat tahun sekali jumlah hari dalam satu tahun menjadi 366 hari. Karena itulah Caesar mengeluarkan keputusan bahwa hari pertama di bulan Januari sebagai awal tahun.
Di tahun 325 sesudah masehi Constantine yang Agung, penguasa Roma pertama yang memeluk agama Nasrani, memperkenalkan hari Minggu sebagai hari yang suci untuk setiap 7 hari. Dia juga memperkenalkan Paskah (yang harinya berpindah-pindah setiap tahun) dan Hari Natal (yang harinya tetap setiap tahun).
Pada tahun 1545 Dewan dari Trent diberi kuasa oleh Paus Paulus III untuk merevisi sistem penanggalan sekali lagi. Dengan masukan dari seorang astronom Pastor Father Christopher Clavius dan fisikawan Aloysius Lilius, Paus Gregorius XIII memerintahkan bahwa Kamis, 4 Oktober 1582 adalah hari terakhir dari sistem penanggalan Julian. Hari berikutnya adalah Jumat, 15 Oktober.
Tahun Kabisat
Untuk ketelitian jangka panjang, setiap 4 tahun dibuat melompat satu tahun kecuali jika tahun itu adalah tahun pergantian abad seperti 1700 atau 1800. Tahun pergantian abad dapat dilompati jika tahun tersebut dapat dibagi dengan empat ratus (misalnya 1600). Aturan ini menyisihkan tiga tahun lompatan setiap empat abad, membuat sistem penanggalan menjadi cukup akurat untuk tujuan umum.
Kaum Protestan tidak menghiraukan sistem penanggalan baru yang diperintahkan oleh Paus. Itu berlangsung sampai tahun 1698 saat Jerman dan Belanda mengganti sistem penanggalan mereka dengan penanggalan Gregorian. Seperti yang telah disebutkan, Inggris mengadakan pergantian pada tahun 1752. Rusia mengadopsi sistem penanggalan baru di tahun 1918 dan Cina di tahun 1949.
Tanpa menghiraukan tahun lompatan, tahun Gregorian sekitar 26 detik lebih panjang dibandingkan periode orbit bumi. Jadi millenium ketiga dimulai pada jam 09.01 malam tanggal 31 Desember 1999. Tetapi sebelum anda lega, ingat bahwa penanggalan Gregorian dimulai dengan tahun 1 dan bukan tahun 0. Dengan menambahkan 2000 tahun berarti bahwa milenium ke tiga dimulai pada jam 21 lebih 34 detik pada tanggal 31 Desember 2000.
Bagaimanapun, karena Dionysis Exeguus – seorang rahib abad ke 6 yang mengganti sistem penanggalan berdasarkan kelahiran Yesus Kristus – salah melakukan perhitungan atas ditemukannya Roma sekitar 4 tahun (dan mengabaikan tahun 0), jadi MILENIUM KE TIGA yang sebenarnya dimulai pada tanggal 31 December 1995.
Sistem 24 jam sehari diperkenalkan pada abad ke 4 sebelum masehi oleh bangsa Sumero-Babylon.
Di tahun 1905 Einstein membuktikan dalam teori relativitasnya bahwa kecepatan waktu tergantung dari pergerakan suatu benda, jadi semakin cepat suatu benda bergerak maka waktu yang berjalan akan semakin lambat.
Di tahun 1972, pengukuran waktu berdasarkan sistem Atom (Atomic time) menjadi standar resmi dunia untuk pengukuran waktu sesuai kesepakatan Co-ordinated Universal Time (UTC)