12:23 AM
0
Ami Almarif membuat dokumen.
Lima alasan mengapa Anak-anak TUHAN seharusnya tidak merayakan Natal!


Alasan 1:
Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember

Semua orang yang memperlajari pokok ini mengetahui bahwa Yesus tidak
dilahirkan pada bulan Desember karena pada waktu itu musim dingin, udara
sangat dingin di Palestina. Yesus tidak mungkin lahir pada musim dingin.
Pada waktu Yesus lahir, "di daerah itu ada gembala-gembala YANG TINGGAL DI
PADANG menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam" (Lukas 2:8). Kejadian
ini tidak mungkin terjadi di Palestina pada bulan Desember. Orang-orang
TIDAK akan dapat mengadakan perjalanan di tengah-tengah musim dingin ke kota
masing-masing untuk mendaftarkan diri (Lukas 2:3). Yusuf TIDAK akan membawa
Maria yang sedang mengandung dalam perjalanan yang demikian jauh pada musim
dingin (Lukas 2:5). Gembala-gembala selalu membawa kawanan ternak mereka
dari padang dan mengurungnya di kandang paling lambat tanggal 15 Oktober,
melindungi mereka dari musim hujan yang dingin yang segera terjadi. Alkitab
dengan sederhana menyatakan di dalam Kidung Agung 2:11 dan Ezra 10:9, 13,
bahwa musim hujan yang dingin menyebabkan orang tidak sanggup lagi berdiri
di luar untuk waktu yang lama.
Adalah kebiasaan orang Yahudi pada waktu itu mengeluarkan ternak ke padang
pada awal musim semi dan mengurungnya di rumah pada permulaan MUSIM HUJAN
YANG PERTAMA yang dimulai pada pertengahan Oktober.
Adam Clarke di dalam komentarnya tentang hal ini: "Selama kawanan ternak di
luar, gembala-gembala menjaga mereka siang dan malam. Karena hujan yang
pertama mulai pada awal bulan Marchesuan yang adalah pertengahan Oktober,
kita tahu bahwa kawanan ternak ada di padang selama musim panas. Dan karena
gembala-gembala ini belum membawa ternak mereka ke rumah, jelaslah Tuhan
kita tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Gembala-gembala yang tinggal di
padang menjaga kawanan ternak adalah FAKTA KRONOLOGIS". (kutipan dari
"Talmudist in Lightfort".)
Ensiklopedia manapun akan memberitahu saudara bahwa Yesus tidak lahir pada
tanggal 25 Desember. Ensiklopedia Katolik pun menyatakan fakta ini dengan
jelas.
Tanggal lahir Yesus TIDAK DIKETAHUI dengan pasti. Hampir tidak ada orang
yang benar-benar percaya bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember. Semua
itu merupakan dugaan orang-orang pada abad ke-4 dan ke-5 dan hampir setiap
orang tidak sependapat dengan yang lainnya. Lihatlah dalam "Smith's
Dictionary of Christianity Antiquities", vol. 1, halaman 358. Tetapi
orang-orang tetap merayakannya. Tidak ada orang yang mengetahui apa-apa
mengenai hari kelahiran-Nya. Jika TUHAN menginginkan orang-orang Kristen
merayakan kelahiranNya, Dia pasti memberitahu KAPAN IA LAHIR! Jika TUHAN
merencanakan supaya kita memperhatikan dan merayakan hari lahir Yesus, Ia
tidak akan MENYEMBUNYIKAN tanggal yang sebenarnya!

Alasan 2:
TUHAN tidak memerintahkan kita untuk memperingati Kelahiran Tuhan kita, baik
melalui Alkitab maupun melalui pernyataan Roh.

Tidak ada satu kata pun di dalam Perjanjian Baru atau di dalam Alkitab
bagian lainnya mengatakan kepada kita untuk memperhatikan hari Natal.
Orang-orang Kristen pada abad pertama yang mendapat pengajaran dari Petrus
dan Paulus dan rasul-rasul yang lain tidak pernah memperhatikan hari Natal.
Paulus tidak pernah memperhatikan hari Natal. Yohanes pun tidak pernah
memperhatikan hari Natal. TIDAK ADA HARI NATAL pada saat itu! TIDAK ADA
DASAR untuk memperhatikannya.
Tuhan, Bapa kita terbukti beranggapan TIDAK BIJAKSANA membuat tanggal lahir
Kristus diketahui. Itu tidak akan diketahui dan TIDAK untuk diingat atau
dirayakan. Ada ALASAN YANG SANGAT KUAT untuk hal ini! Paulus memberitahu
dalam 2Korintus 5:16:
"Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia.
Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia kami tidak lagi
menilainya demikian".

Yang Paulus maksudkan agar kita MENGENAL KRISTUS SECARA ROHANI, di dalam dan
oleh ROH dan bukan SECARA DAGING, tidak sebagai seorang manusia, tidak
secara hurufiah atau sebagai bayi.karena hal-hal itu adalah TIDAK BERGUNA
bagi HIDUP ROHANI kita!
Mereka yang pada jam terakhir ini berjalan di dalam kegerakan Roh Tuhan yang
supernatural di seluruh muka bumi, menjauhkan diri dari SEMUA yang natural,
kedagingan, duniawi yang sudah begitu lama kita anggap sesuatu yang
"agamawi" dan MENGIRA bahwa kita melakukan kehendak TUHAN. Yesus mencela
perbuatan-perbuatan kedagingan yang seperti itu, ketika Dia berkata:
"Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu. Percuma
mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia". (Matius 15:7-9).

Setiap kali saudara melakukan sesuatu untuk MENGHORMATI TUHAN- yang TUHAN
TIDAK PERINTAHKAN- ibadah saudara dalam hal ini adalah SIA-SIA! Semuanya
TIDAK BERGUNA!
Inilah saatnya dimana TUHAN melalui RohNya memimpin umatNya masuk ke dalam
seluruh REALITASNYA yang mulia dan kekal! Kebanyakan orang Kristen hidup
dalam sesuatu yang hanya merupakan BAYANGAN dan bukan realitas sesungguhnya.
Semua tradisi, upacara keagamaan, lambang dan lain-lain hanyalah BAYANGAN
DARI KENYATAAN YANG SESUNGGUHNYA! Pada saat ini TUHAN sedang membawa suatu
umat kepada kepenuhan ANAK TUHAN dan ketika kita menikmati Kristus di dalam
realitas yang sesungguhnya, semua upacara keagamaan yang hanyalah perbuatan
kedagingan menjadi tidak berarti. TUHAN TIDAK TERTARIK dengan
TRADISI-TRADISI KEDAGINGAN. TUHAN memanggil kita masuk ke dalam kepenuhan
Kristus di dalam roh - dalam persatuan rohani yang dalam di dalam Kristus
dimana kita mengalami realitas rohani yang sesungguhnya. Rasul Paulus
menggambarkan perbedaan antara kedagingan dan yang benar-benar rohani di
dalam Galatia pasal 4. Dia mengatakan bahwa hukum Taurat dengan semua
upacara, hari rayanya merupakan suatu perhambaan. Kemudian dalam ayat 4 dan
5, dia berkata:
"...TUHAN mengutus AnakNya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk
kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada
hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi Putera (Sons)".

Paulus kemudian menunjukkan bahwa KRISTUS DI DALAM KITA adalah REALITAS yang
sebenarnya.
"Dan karena kamu adalah anak, maka TUHAN telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam
hati kita yang berseru: 'Ya Abba, ya Bapa!' Jadi kamu bukan lagi hamba,
melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris
oleh TUHAN". (Galatia 4:6-7).

SEKARANG PERHATIKAN PERKATAAN PAULUS dalam ayat 9-11:
"Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Tuhan, atau lebih baik, sesudah kamu
dikenal Tuhan, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepda roh-roh dunia yang
lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya. KAMU
DENGAN TELITI MEMELIHARA HARI-HARI TERTENTU, BULAN-BULAN, MASA-MASA YANG
TETAP DAN TAHUN-TAHUN! Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah
SIA-SIA".

Dengarkanlah itu! Mengapa kita sebagai putera-putera Tuhan terus mencemarkan
diri dan mengambil bagian dalam perayaan HARI RAYA KEAGAMAAN dimana Roh
Tuhan sendiri MENENTANGNYA! Hubungan kita sebagai ANAK kepada TUHAN
menjadikan kita BEBAS DARI PERHAMBAAN ini! Hari-hari keagamaan adalah
"unsur-unsur dunia yang lemah dan miskin". Ya, kita tahu bahwa hari-hari
perayaan keagamaan yang Paulus maksudkan tidak termasuk Hari Natal (karena
hari Natal "belum ditemukan"), namun prinsipnya tetap sama.
Galatia 4:9-11 dan Kolose 2:16 jelas tidak membenarkan semua hari-hari
keagamaan tertentu dan perayaan-perayaan keagamaan. TUHAN TIDAK MENGATAKAN
SUPAYA KITA MEMELIHARA HARI-HARI TERTENTU. Tuhan tidak mengatakannya di
dalam Alkitab, juga tidak pada hari-hari terakhir ini oleh nubuatan atau
melalui penglihatan atau melalui wahyu atau melalui malaikat-malaikat atau
melalui apapun untuk memerintahkan kita merayakan hari kelahiran AnakNya
atau HARI yang lain! Meskipun begitu banyak kesibukan, banyak waktu, tenaga,
uang, dan lain-lain dihabiskan untuk merayakan hari lahir Yesus dan
menghormatiNya, INI ADALAH SIA-SIA!
Memelihara tradisi-tradisi keagamaan merupakan perbuatan duniawi dan
kedagingan. Hal-hal seperti itu menarik pikiran-pikiran manusia kepada
sesuatu yang HANYA PADA WAKTU TERTENTU SETIAP TAHUN. Kemudian, KEBANYAKAN
ORANG melupakannya selama sisa tahun tersebut, dan mengisi pikiran dan
kegiatan mereka dengan berbagai hal kecuali Tuhan! Pada pihak lain, realitas
membawa Kristus HIDUP DI DALAM HATI PADA SEGALA WAKTU - 24 jam sehari - dan
dengan HIDUP di dalam ROH dan hadirat TUHAN, kita TIDAK PERLU SUATU HARI
ATAU PERAYAAN TERTENTU untuk membuat kita INGAT AKAN DIA! Umat Tuhan yang
benar harus diarahkan kepada yang ROHANI -HAYAT KRISTUS YANG TINGGAL TETAP-
dan bukan kepada suatu perbuatan kedagingan. Inilah yang diberitakan oleh
Roh Tuhan pada saat ini!

Alasan 3:
Hari Natal adalah penyembahan berhala dan bukan Hari Raya Kristen

Kita telah menganggap HARI NATAL sebagai hari raya Kristen yang paling
besar. Tanpa menaruh suatu pertanyaan, kita telah menganggap bahwa perayaan
itu diperintahkan oleh Tuhan atau setidak-tidaknya DITERIMA oleh Tuhan! Kita
telah menganggap bahwa Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Kita telah
MENGIRA bahwa kita saling menukar hadiah karena orang Majus mempersembahkan
persembahan kepada Anak itu. Kita telah MENGIRA bahwa pohon Natal yang hijau
menyatakan hidup yang kekal dari Kristus.
Tapi marilah kita MENINGGALKAN REKAAN INI dan melihat kepada sejarah dan
KENYATAAN ALKITAB!
Catatan sejarah di dalam ensiklopedia yang terdapat di perpustakaan di
berbagai kota yang terjamin dan dapat dipercaya memberikan informasi kepada
kita bahwa hari Natal berasal mula dari penyembahan berhala. Dipelihara
diantara bangsa-bangsa penyembah berhala yang menyembah matahari. Banyak
hari lahir pemimpin-pemimpin penyembah berhala dirayakan oleh Babel Kuno.
Semua perayaan penyembahan berhala ini bermula dari lingkungan penyembah
berhala.
Hari Natal sampai kepada kita melalui Katolik Roma. Tetapi darimana mereka
mendapatnya? Mari kita memeriksa Catholic Encyclopedia yang diterbitkan oleh
denominasi ini. Dikatakan: "Hari Natal TIDAK terdapat diantara perayaan
gereja sebelumnya..Hari raya ini berasal dari MESIR. KEBIASAAN PENYEMBAH
BERHALA MENJADI HARI NATAL".

ENCYCLOPEDIA AMERICANA, 1969, menuliskan: "Christmas (Hari Natal) berasal
dari kata Inggris kuno Chrites Maesse atau Christ's Mass, dan ejaan sekarang
(Christmas) mungkin mulai dipakai sekitar abad ke-16. Seluruh gereja Kristen
kecuali gereja Armenian merayakan kelahiran Kristus pada tanggal 25
Desember. Tanggal ini tidak ditetapkan di Barat sampai sekitar pertengahan
abad ke-4 dan di Timur sampai sekitar seabad kemudian. Asal mula Christmas
(Hari Natal) dan alasan menetapkan 25 Desember sebagai hari Natal, tidak
jelas, tetapi biasanya hari itu dipilih supaya bersesuaian dengan perayaan
penyembah berhala yang berlangsung sekitar musim dingin untuk merayakan
"timbulnya kembali matahari". Suku bangsa di Eropa Utara merayakan hari raya
yang terbesar yaitu Yule pada akhir musim dingin untuk merayakan timbulnya
kembali matahari (dewa) sebagai pemberi terang dan panas. Roman Saturnalia
(suatu perayaan untuk menghormati Saturn, dewa pertanian dan pembaharuan
kuasa matahari) juga berlangsung pada waktu ini dan beberapa kebiasaan Hari
Natal diperkirakan berakar dari perayaan penyembah berhala ini. Beberapa
orang menganggap bahwa kelahiran Kristus sebagai "Terang Dunia" dianggap
serupa dengan kelahiran kembali matahari dengan maksud agar Kekristenan
menjadi lebih bermakna bagi petobat-petobat dari penyembah berhala".

ENCYCLOPEDIA BRITANICCA, 1964, menuliskan: "HARI NATAL" pada tanggal 25
Desember adalah pesta kelahiran Tuhan kita, memperingati kelahiran Yesus
Kristus, merupakan perayaan yang paling besar dalam tahun gereja. Hari lahir
Juruselamat ini bersamaan dengan kebiasaan orang-orang duniawi yang
bersumber dari penyembahan berhala. Baik hari Natal maupun Epiphany, yang
jatuh 12 hari sebelum 6 Januari adalah pengalihan perayaan penyembah berhala
pada musim dingin, dan begitu erat hubungannya sehingga asal mula keduanya
tidak dapat dibicarakan dengan terpisah. 25 Desember di Roma, merupakan
tanggal pesta perayaan penyembah berhala di Roma, terpilih pada tahun 274 AD
oleh Kaisar Amelian sebagai hari lahir matahari yang mulai kembali bersinar.
Sebelum 336 AD, gereja Roma menetapkan peringatan kelahiran Kristus..pada
tanggal yang sama".
Mengenai asal mula tradisi Hari Natal, Encyclopedia Americana mengatakan:
"Orang Inggris menyesuaikan hari Natal dengan perayaan-perayaan yang sudah
ada pada saat itu. Pada abad pertengahan hari Natal orang Inggris merupakan
saat-saat yang penuh gembira dan suka cita dengan pesta yang besar dan
perayaan pertunjukan kemegahan. Pembakaran kayu pada waktu hari Natal
diambil oleh orang Inggris dari kebiasaan orang Skandinavia untuk
menghormati balik matahari pada musim dingin. Penggunaan pohon cemara yang
hijau juga masuk ke Inggris dari kepercayaan orang-orang Kristen Eropa
daratan sebelum mereka menjadi Kristen. Suku bangsa Celtic dan Teutonis
menghormati tananaman ini pada perayaan balik matahari musim dingin sebagai
simbol hidup yang kekal dan orang Druid membesarkan makna gaibnya. Pohon
cemara hijau disembah sebagai janji kembalinya matahari. Beberapa orang
beranggapan bahwa pohon Natal merupakan lambang Juruselamat, jadi merupakan
bagian dari perayaan kelahiranNya".
Encyclopedia Britanicca lebih jauh lagi menyatakan: "Kebiasaan tradisional
dihubungkan dengan hari Natal. Perayaan hari Natal bersamaan dengan
peringatan "pertanian" penyembah berhala dan peringatan matahari pada
pertengahan musim dingin..". Buku "Anwer to Questions", dikumpulkan oleh
Frederick J. Haskins mengatakan: "Pohon Natal berasal dari Mesir dan bermula
jauh sebelum ada perayaan Natal".
Jadi kalau kita memeriksa fakta-fakta sejarah, kita akan melihat bahwa
perbuatan memelihara hari Natal bukanlah perbuatan seorang Kristen yang
benar, tapi KEBIASAAN PENYEMBAH BERHALA!
"Dengarkanlah firman yang disampaikan Tuhan kepadamu, hai kaum Israel!
Beginilah firman Tuhan: Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah
bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun
bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah
kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan,
yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan
emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan
goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak
dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah.
Jangalah takut kepadanya." (Yeremia 10:1-5).
Ayat diatas memberikan gambaran lengkap mengenai pohon Natal, TUHAN
menyebutnya sebagai "tingkah langkah bangsa-bangsa adalah KESIA-SIAAN". Kita
diminta supaya TIDAK membiasakan diri atau mengikuti hal seperti itu! Juga
dinyatakan sebagai pemujaan berhala. Ayat 5 mengatakan bahwa pohonh ini
tidak dapat berbicara -tidak dapat melangkah- harus diangkat. "Janganlah
takut kepadanya, sebab berhala (pohon) itu tidak dapat berbuat jahat, dan
berbuat baik pun tidak dapat". Pohon itu bukanlah Tuhan yang perlu ditakuti.
Beberapa orang salah membaca ayat ini dan menjadikan ayat ini berbunyi bahwa
tidak salah memiliki pohon Natal, tapi ayat ini TIDAK berbunyi demikian!
BAGAIMANAKAH kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala ini masuk ke dalam
GEREJA? Kita telah melihat bahwa SEMUA fakta sejarah yang dapat dipercaya
menunjukkan bahwa hari Natal tidak dirayakan oleh orang Kristen sampai abad
ke-2 atau ke-3. Gereja Roma tidak memerintahkan hari Natal dirayakan sebagai
perayaan "Kristen" sebelum abad KELIMA. Ingat, kota Roma adalah dunia
PENYEMBAH BERHALA. Sampai abad ke-4, orang Kristen sedikit sekali di Roma.
Tapi dengan munculnya Kaisar Constantine yang menerima Kekristenan pada abad
ke-4, ratusan ribu orang Roma menerima Kekristenan yang sedang populer. Tapi
ingat, orang-orang ini telah dibesarkan dalam kebiasaan PENYEMBAH BERHALA.
Begitulah timbulnya "HARI NATAL" dalam dunia Kekristenan! Kita bisa saja
menyebutnya dengan nama lain tapi itu tetap sama yaitu perayaan penyembahan
matahari. Saudara dapat menyebut gajah terhadap seekor kucing, tapi yang
berubah adalah cara saudara MENAMAINYA, kucing tetap kucing!

ALASAN 4:
ROH TUHAN telah memerintahkan kita untuk tidak mengikuti tata cara atau
kebiasaan bangsa-bangsa kafir.

Ketika anak-anak Israel keluar dari Mesir, TUHAN berbicara kepada Musa:
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada orang Israel dan
katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Bapamu. Janganlah kamu berbuat seperti
yang diperbuat orang di tanah Mesir, dimana kamu diam dahulu; juga janganlah
kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, kemana Aku
membawa kamu; janganlah kamu hidup MENURUT KEBIASAAN MEREKA. Kamu harus
melakukan PERATURANKU dan harus berpegang pada KETETAPANKU dengan hidup
menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Bapamu". (Imamat 18:2-4).
Kita perlu merenungkan dengan sungguh-sungguh kata-kata diatas sebelum kita
merayakan kebiasaan-kebiasaan penyembah berhala.
Kemudian Tuhan berfirman kepada umatNya:
"Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, sebab Dialah yang memberikan
kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan
perjanjian yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.Tetapi
jika engkau sama sekali melupakan TUHANmu, dan mengikuti tuhan lain,
beribadah kepadanya, Aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti
binasa". (Ulangan 6:18-19).
Seseorang dengan yakin akan berkata: "Tapi saya tidak hidup menuruti tuhan
lain atau menyembahnya. Saya menyembah Yesus". Tapi kalau engkau berdiri di
sana di dekat pohon Natal pada tanggal 25 Desember untuk melihat apa yang
dibawa "santa" kepada anak-anak, engkau TIDAK menyembah Yesus, karena semua
itu KEKEJIAN BAGI YESUS. Engkau "hidup menurut tuhan lain dan menyembahnya".
Jika hal ini tidak masuk ke dalam hatimu, perhatikanlah peringatan Tuhan
yang SEDERHANA dalam Ulangan 12:29-32:
"Apabila TUHANmu telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang
daerahnya kau masuki untuk mendudukinya dan apabila engkau sudah menduduki
daerahnya dan diam di negerinya, maka HATI-HATILAH, supaya jangan engkau
kena jerat dan mengikuti mereka. Setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu,
dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata:
BAGAIMANAKAH bangsa-bangsa ini beribadah kepada ilah mereka? AKU PUN MAU
BERLAKU BEGITU. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN: sebab
segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang
dilakukan mereka bagi tuhan mereka.segala yang KUPERINTAHKAN KEPADAMU
HARUSLAH KAMU LAKUKAN DENGAN SETIA, JANGANLAH ENGKAU MENAMBAHINYA ATAUPUN
MENGURANGINYA".
Apakah saudara mau mendengar ini?
"Supaya jangan engkau menanya-nanya tentang ilah mereka dengan berkata
BAGAIMANA bangsa- bangsa ini beribadah kepada tuhan mereka? Akupun mau
berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHANmu!".
TEPATLAH seperti ini apa yang telah dilakukan seluruh dunia Kristen -sejak
abad ke-3 sampai sekarang ini.dengan KEBIASAAN orang-orang Roma yang
menyembah berhala beribadah kepada tuhan mereka. KITA TELAH MEMUTUSKAN UNTUK
BERIBADAH KEPADA YESUS, TUHAN KITA! Pada hari yang sama, dengan pohon yang
sama, dengan tata cara yang sama. Ya, dengan cara penyembah berhala
beribadah kepada dewa MATAHARI mereka, kita telah mencoba untuk menghormati
ANAK TUHAN! Meskipun Tuhan tidak pernah memerintahkan demikian kepada kita.
Apakah Tuhan SENANG dengan perayaan Natal kita? Tuhan berkata:
"Segala yang KUPERINTAHKAN KEPADAMU, haruslah kamu LAKUKAN dengan setia,
JANGANLAH engkau MENAMBAHINYA ataupun menguranginya".
Tuhan selalu menegur dengan keras mereka yang seharusnya setia mengikuti
Tuhan namun tidak melakukannya. Mengikuti TINGKAH LANGKAH bangsa-bangsa
adalah bertentangan dengan keyakinan kita. Dalam 1Raja-Raja 11:4-11, Tuhan
menunjukkan murkaNya kepada Raja Salomo karena hal seperti itu. Tuhan
mengoyakkan kerajaan itu dari padanya.
Tidak heran kalau Paulus memperingati orang-orang percaya di Korintus,
sebuah kota yang dicemari oleh praktek penyembahan berhala. Paulus
mengingatkan orang-orang percaya yang mengambil bagian dalam penyembahan
dewa Venus:
"Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dengan Belial? Apakah bagian
bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan
bait Tuhan dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Tuhan yang hidup
menurut firman Tuhan ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan
hidup di tengah-tengah mereka, dan AKU akan menjadi Tuhan mereka, dan mereka
akan menjadi umatKu. Sebab itu: KELUARLAH KAMU DARI ANTARA MEREKA, DAN
PISAHKANLAH dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa
yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi BAPA-mu dan
kamu akan menjadi ANAK-ANAKKU LAKI-LAKI DAN ANAK-ANAKKU PEREMPUAN,
demikianlah firman Tuhan, Yang Maha Kuasa." Saudara-saudaraku yang kekasih,
karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri
kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian
menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan TUHAN." (2Korintus 6:15-18;
7:1).
Ini adalah KEBENARAN BAGI PUTERA-PUTERA TUHAN.

ALASAN 5:
KARENA CERITA NATAL ADALAH DUSTA!

Kita tidak mengatakan bahwa Yesus tidak lahir di Betlehem. Yang kami
maksudkan adalah kejadian-kejadian dan kebiasaan-kebiasaan sewaktu hari
Natal.
Anak-anak kecil DIBERITAHU bahwa Yesus lahir pada "Hari Natal pertama".
Pengkotbah-pengkotbah mengumumkan ini dari mimbar. Gereja-gereja yang
mendukung program-program Natal menjelaskan hal seperti ini kepada
berjuta-juta orang setiap tahun. Ketika ke-12 rasul telah meninggal, HARI
NATAL belum ada. HARI NATAL muncul pada abad ke-4.jadi BAGAIMANA Yesus dapat
lahir pada hari Natal PERTAMA??? Perayaan Natal jatuh pada tanggal 25
Desember dan Yesus tidak dilahirkan pada bulan Desember, jadi BAGAIMANA
mungkin Dia lahir pada hari Natal pertama? Meskipun ini cerita BOHONG, namun
dipercayai oleh berjuta-juta orang Kristen, dan DIAJARKAN kepada anak kecil
sebagai suatu KEBENARAN! Sering dikatakan bahwa Yesus lahir dalam sebuah
palungan. Hal ini tidak benar. Dia lahir dalam sebuah kandang dan
DIBARINGKAN dalam sebuah palungan. Juga DIKATAKAN bahwa ada 3 orang Majus
datang dan memberi persembahan kepada Yesus di kandang. Hal ini sering
dilukiskan dalam gambar-gambar dimana orang-orang Majus ada bersama dengan
gembala-gembala. Hal ini tidak benar. Di dalam Alkitab tidak dijelaskan
BERAPA BANYAK orang Majus yang ada disana. Pada saat mereka tiba, Maria dan
Yusuf telah meninggalkan kandang dan tinggal dalam sebuah RUMAH. Pada saat
itu Yesus hampir berumur 2 tahun, dapat saudara BACA dalam Matius 2:11, 16.
Jika kita melihat kartu-kartu Natal dengan gembala-gembala di padang bersama
kawanan ternak mereka dan sebuah bintang diantara mereka. Dalam Alkitab
tidak dituliskan bahwa ada seekor bintang diantara pada gembala. Kita lihat
juga pemandangan yang lain dengan salju memperindah pemandangan tersebut.
Beribu-ribu orang DITIPU oleh pengajaran yang salah, salju sama sekali tidak
ada pada saat itu. Kartu-kartu dan gambar-gambar tersebut dibuat untuk satu
maksud yaitu BERJUALAN. Biarlah Putera-putera Tuhan tidak mengambil bagian
dalam perbuatan ini!
Sepanjang tahun orang-orang tua menghukum anak-anak mereka karena berbohong.
Kemudian pada waktu hari Natal, mereka sendiri memberi cerita "Santa Claus"
yang bohong! Apakah masih mengherankan kalau banyak diantara mereka ketika
beranjak dewasa dan belajar kebenaran mulai percaya cerita bohong ini juga?
Bukankah orang Kristen sendiri yang mengajarkan cerita-cerita bohong kepada
anak-anak mereka? Meskipun saudara tidak menceritakan kebohongan Santa Claus
ingatlah hal itu SAMA bohongnya dengan mengatakan kepada mereka bahwa "Yesus
lahir pada Hari Natal".
Mungkin saudara berkata: "Tapi, bukankah tukar menukar hadiah merupakan hal
yang Alkitabiah?" TIDAK, TIDAK ALKITABIAH! Dari Biblioteca Sacra, vol.. 12,
halaman 153-155, kami kutip: "Tukar menukar hadiah dengan teman-teman
merupakan ciri hari Natal dan Saturnalia, pasti ditiru oleh orang Kristen
dari orang-orang penyembah berhala, sebagaimana peringatan Tertullion
nyatakan".
Kebiasaan tukar menukar hadiah dengan teman-teman, kenalan-kenalan pada hari
Natal sama sekali tidak mengandung unsur Kekristenan! Perbuatan seperti ini
BUKAN merayakan hari lahir Kristus atau untuk menghormatinya. Juga tradisi
pemberian hadiah merupakan pertanda kegagalan dalam mengerti prinsip-prinsip
Alkitab. Kami tidak keberatan dengan pemberian hadiah, tapi kenapa harus
menunggu sampai bulan Desember? Bukankah banyak saat-saat lain yang lebih
tepat? Juga dari cara memberi telah gagal menyatakan kemurahan hati yang
sejati. Kebanyakan orang memberi kepada orang lain yang diharapkan dapat
memberi kembali. Ini semua jauh dari kebenaran firman Tuhan, dan memberi
dengan cara demikian berarti mereka sudah menerima upahnya.
Berjuta-juta rupiah dihabiskan untuk membeli hadiah setiap tahunnya, karena
SATU PENGAJARAN YANG SALAH. Pengajaran yang salah itu berkata: "Orang Majus
membawa persembahan kepada Yesus, jadi kita harus memberi hadiah". Untuk
pekerjaanNya? Tidak, TIDAK. Kita memberi hadiah berjuta-juta rupiah satu
sama lain. Orang Majus memberi persembahan langsung kepada Yesus, bukan
kepada orang lain. Dan pemberian mereka bukan hadiah ulang tahun. Orang
Majus mengunjungi anak itu (bukan bayi) di dalam sebuah rumah (bukan sebuah
kandang) di Nazaret (bukan di Betlehem) (Matius 2:9-11; Lukas 2:39). Adalah
suatu kebiasaan umum di negeri Timur kalau seorang pengunjung datang
menghadap seorang raja sambil membawa suatu persembahan. Orang Majus sama
sekali tidak memberi HADIAH ULANG TAHUN kepada Yesus. Mereka memberi untuk
RAJA ORANG YAHUDI karena Ia senantiasa dan akan tetap menjadi seorang RAJA!
Beberapa orang berkata bahwa kebiasaan-kebiasaan seperti ini pada hari Natal
adalah hal yang baik. Tapi itu merupakan KEBIASAAN PENYEMBAH BERHALA YANG
KEJAM. Setiap tahun berjuta-juta uang dibuang untuk hadiah Natal yang tidak
berguna. Tukar menukar atau memberi hadiah kepada seseorang tidaklah
merayakan hari lahir Kristus atau menghormati Dia. Malahan pemborosan pada
hari Natal, yang merupakan PENGHINAAN kepada Tuhan Yesus. Itu merupakan
penghinaan kepada pekerjaan Tuhan dan umat Tuhan. Berjuta-juta rupiah
dihamburkan untuk dekorasi dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Apakah kita
tidak pernah memikirkan berapa banyak uang milik Tuhan yang dibuang untuk
kebodohan seperti itu, pesta-pesta melulu, makan minum melulu. Semua hal ini
TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Hari Natal
merupakan saat dimana keduniawian dan kedagingan terlihat dengan jelas. Kita
dapat lihat ORANG-ORANG TIDAK PERCAYA SUNGGUH-SUNGGUH MENIKMATI HARI NATAL,
padahal mereka sama sekali tidak menyembah Yesus! Kenapa? Karena dekorasi,
hadiah-hadiah, perayaan-perayaan, pertunjukan-pertunjukan disenangi oleh
manusia duniawi. SUDAH WAKTUNYA mereka yang akan menjadi PUTERA-PUTERA TUHAN
menjauhi kotoran-kotoran seperti itu.
Hari Natal merupakan kesempatan pedagang untuk BERDAGANG. Kita akan melihat
"Santa Claus" di toko-toko. Koran-koran akan memuat iklan-iklan Hari Natal.
Biarlah kita jangan tertipu oleh semua itu. Orang-orang yang mudah dibohongi
telah menjadi begitu terikat sehingga banyak yang tidak mau menerima
KEBENARAN! Namun demikian Hari Natal yang dibuat setiap tahun bukan untuk
menghormati Kristus tapi untuk BERJUALAN! Seperti semua tipu iblis, ia
datang sebagai seorang "Malaikat Terang". Tapi pada saat ini Tuhan Yesus
membukakan kepada putera-puteraNya, mana yang berasal dari Tuhan dan mana
yang berasal dari si jahat. Tuhan sedang memanggil suatu umat KELUAR DARI
SEMUA KECEMARAN BABEL.